Rabu, 04 April 2018

Makalah Kawasan Teknologi Pendidikan dan Penerapanya Dalam Pembelajaran PAI


 KAWASAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PAI

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah                :. Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu        : Mokh. Imron Rosyadi M Pd.


Disusun Oleh:
Kelompok 4

1.      Da'watul Khoiriyah         (2021116058)
2.      Sulistriyani                      (2021116090)
3.      Tanfidiyah                       (2021116119)
4.      Ainun Najib                     (2021116346)

Kelas D

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018





KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah yang berjudul " Kawasan Teknologi Pendidikan dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI " dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Makalah ini merupakan salah satu materi kuliah "Teknologi Pendidikan" . Makalah ini diharapkan bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca. Penulis berusaha memberikan yang terbaik dalam penulisan. Namun demikian, apabila ada kekurangan ataupun kesalahan dalam makalah baik dalam isi maupun dalam penulisan, Penulis dengan senang hati menerima kritikan ataupun saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Selamat membaca.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................... ......... 1
B.     Rumusan Masalah................................................................................................1
C.     Tujuan............................................................................. ....................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kawasan Teknologi Pendidikan.........................................................3
B.     Kawasan Teknologi Pendidikan Menurut Davies 1978.......................................3
C.     Kawasan Teknologi Pendidikan menurut Assosiation for Educational
       Communication and Technology (AECT) 1994..................................................4
D.    Fungsi Kawasan...................................................................................................9
E.     Penerapan Kawasan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI...............10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Teknologi merupakan salah satu aspek yang tidak bisa terlepas dari kehidupan, teknologi akan selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan manusia, dengan adanya teknologi dapat mempermudah segala urusan ataupun kebutuhan manusia. Seperti halnya dalam dunia pendidikan, tujuan dari adanya sebuah teknologi adalah untuk menyampaikan informasi, membantu menyelesaikan pekerjaan, agar tujuan daeri pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujauan yang diinginkan. Dalam kehidupan sehari-hari, nampaknya perkembangan teknologi saat ini sangatlah pesat, dalam dunia pendidikan, teknologi mempunyai dampak baik itu positif maupun negatif, dampak positif dari adanya teknologi antara lain dapat mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan, dapat mempermudah dalam mencari informasi seperti memanfaatkan adanya internet.
Adapun dampak negatif dari teknologi dalam pendidikan misalnya dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LCD tiba-tiba listrik mati, adanya gangguan teknis semacam ini dapat menyulitkan pendidik dalam menyampaikan materi yang sebelumnya telah dipersiapkan. Selain itu, dampak negatif teknologi yaitu penyalahgunaan teknologi, banyak sekali pemakai teknologi menyalahgunakan teknologi untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Dengan adanya teknologi, seorang pendidik tentunya mempunyai pegangan yang cukup kuat, lebih mantap dan dapat dipercaya dalam memberikan pengajaran atau pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. Sehingga sebagai pendidik tentunya dapat mengikuti kondisi sesuai zamannya dan tidak tertinggal oleh perkembangan teknologi yang sudah semakin pesat ini.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kawasan teknologi pendidikan?
2.      Apa saja kawasan atau wilayah dan fungsi kawasan teknologi pendidikan?
3.      Bagaimana penerapan kawasan teknologi pendidikan dalam pembelajaran PAI?


C.       Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian kawasan teknologi pendidikan.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis kawasan teknologi pendidikan.
3.      Untuk mengetahui fungsi kawasan teknologi pendidikan.
4.      Untuk mengetahui penerapan kawasan teknologi pendidikan dalam pembelajaran PAI.

  

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Kawasan Teknologi Pendidikan
Secara etimologis, domain atau kawasan berarti wilayah daerah kekuasaan atau bidang kajian, kegiatan, garapan yang lebih kecil, terperinci dan spesifik dari lahan lapangan cakupan suatu ilmu. Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan. Idealnya setiap teknologi pendidikan, pembelajaran terutama yang memperoleh pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan. Teknologi pendidikan sebagai suatu proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola pemecahan masalah itu.[1]

B.       Kawasan Teknologi Pendidikan Menurut Davies 1978
1.      Pendekatan Perangkat Keras
Pendekatan ini mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan perangkat keras. Penggunaan perangkat keras dimaksud agar terjadi proses otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan belajar mengajar. Perangkat keras dimanfaatkan untuk memanfaatkan dan menyebarkan materi belajar, mereproduksi materi, dan seterusnya.
2.      Pendekatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini, teknologi pendidikan “meminjam” teori ilmu perilaku yang diterapkan untuk mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang diterapkan ialah teori instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki, memperbarui, atau merancang situasi yang betul-betul dibutuhkan oleh siswa.
3.      Pendekatan Perpaduan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak
Pendekatan perpaduan menerapkan konsep sistem analisis dalam pendidikan dan kegiatan instruksional. Penerapan sistem analisis dianggap mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan dalam kelompoknya dengan dinamis. Kerangka pendekatan berada pada lingkup sistem dengan mencermati seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar. Faktor tersebut diantaranya siswa, guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikulum, serta tujuan belajarnya.[2]

C.      Kawasan Teknologi Pendidikan menurut Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT) 1994
1.    Kawasan Desain
Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar. Sebagai proses yang menentukan sebuah kondisi belajar, maka pada kawasan ini membutuhkan kecakapan merangkai pembelajaran yang didasarkan pada kondisi siswa baik kondisi psikis, sosial budaya, ataupun kultur agama. Kawasan ini menjadi kawasan yang sangat menentukan suksesnya belajar mengajar dalam sebuah lembaga pendidikan.Kawasan desain mempunyai tujuan untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro seperti kurikulum serta pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Fokus Dalam kawasan desain meliputi segenap langkah perancangan yang dibutuhkan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif. Menurut Seels dan Richey, kawasan dengan desain mencakup penerapan berbagai teori, prinsip atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistematis. Pada kawasan desainini meliputi beberapa lingkup yaitu lingkup sistem pembelajaran, desain pesan, staretgi pembelajaran dan karaktersistik pembelajaran.
a.       Desain Sistem Pembelajaran
Desain sistem pembelajaran meliputi penganalisisan, perancangan pengembangan, pengaplikasian, dan penilaian pembelajaran. Penganalisisan merupakan perumusan tentang apa yang akan dipelajari; perancangan adalah penjabaran proses produksi bahan ajar; pengaplikasian adalah penerapan bahan ajar yang sudah diproduksi; penilaian menyangkut tentang evaluasi dari bahan pembelajaran apakah tepat atau tidak.
b.      Desain Pesan
Desain pesan adalah rekayasa bentuk fisik pesan menjadi bahasa yang paling dipahami. Contoh, seorang guru ingin menjelaskan tentang cara menunaikan shalat yang benar. Pelajaran yang bagus maka siswa harus diperlihatkan kepada orang yang sedang shalat, akan tetapi untuk melaksanakan pembelajaran seperti ini sering memakan waktu yang cukup lama, maka tugas guru adalah bagaimana caranya menyampaikan materi tata cara shalat kepada siswa, ingin menggunakan alat apa sehingga materi tersebut dapat tersampaikan dengan baik dan benar. Itulah yang dimaksud desain pesan dari bahan ajar.
c.       Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah cara untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar dalam suatu pelajaran. Dalam lingkup ini guru wajib mengetahui urutan-urutan pembelajaran yang paling tepat digunakan kepada peserta didik dengan memperhatikan situasi dan kondisi belajar siswa. Prosedur yang perlu dilakukan dalam strategi pembelajaran, meliputi:
1)      Urutan kegiatan pembelajaran, yaitu urutan kegiatan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.
2)      Metode pembelajran yaitu cara pendidik mengorganisasikan materi pelajaran dan peserta didik agar terjadi proses belajar yang efektif dan efisie.
3)      Media pembelajaran yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan pendidik dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
4)      Waktu yang digunakan pendidik pendidik dan peserta didik dalam menyelesaikan setiap langkah dalam kegiatan pembelajaran.
5)      Karaktenstik Siswa merupakan aspek latar belakang pengalaman peserta didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya.

2.      Kawasan Pengembangan
Kawasan pengembangan merupakan lanjutan dari kawasan desain atau kawasan ini lebih tepat sebagai penerjemahan dari kawasan desain. Setelah mengetahui bentuk desain pembelajaran maka selanjutnya perlu dikembangkan desain teresebut ke dalam bentuk kongkret yang meliputi produk cetak, audiovisual, komputer atau perpaduan dari produk teknologi. Pada kawasan pengembangan meliputi hal berikut:
a.       Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara memproduksi bahan dalam bentuk teks atau fotoyang disajikan pada kertas atau bahan lainnya yang bisa menggambarkan bahan ajar. Contoh dari teknologi cetak ini adalah buku,
majalah, foto dan lainsebagainya.
b.      Teknologi Audiovisual
Teknologi audiovisual adalah teknologi mutakhir yang bisa menyajikan suatu bahan ajar dalam bentuk gambar yang disertai dengan suara. Pembelajaran dengan menggunakan audiovisual ini dianggap lebih mudah karena bahasa verbal dalam pelajaran juga dibarengi dengan gambar-gambar yang bergerak yang berkaitan dengan pelajaran. Sehingga siswa lebih mudah menangkap pelajaran tersebut.
c.       Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi berbasis komputer adalah cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor. Dalampengembangannya, aplikasi teknologi berbasis komputer dikembangkan atas pengejawantahan dari teori belajar behaviorisme dan teori belajar kognitif. Setting dalam teknologi berbasis komputer memberi kesempatan peserta didik untuk secara mandiri mengembangkan pengetahuannya.
d.      Teknologi Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan memadukanbeberapa jenis media yang dikendalikan komputer. Teknologi multimedia merupakan bentuk kawasan pengembangan paling mutakhir, oleh karena berbagai sumber belajar telah tercakup didalamnya, dengan memadukan data teks, gambar, animasi, suara, dan video kedalam satu kemasan.



3.      Kawasan Pemanfaatan
Kawasan pemanfaatan merupakan kawasan yang meliputi aktifitas penggunaan proses sumber untuk belajar. Kawasan ini merupakan kawasan pengembangan dari hasil kawasan yang sebelumnya. Kawasan pemanfaatan meliputi segala sesuatu yang bisa digunakan untuk kebaikan proses belajar-mengajar.
a.       Pemanfaatan Media
Media merupakan alat yang bisa digunakan menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Banyak bahan yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan proses belajar mengajar yang efektif. Pemanfaatan media merupakan penggunaanmedia secara sistematis di dalam sebuah pembelajaran,dengan menyesuaikan terlebih dahulu dengan desain pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, sehingga antara penggunaan media dengan tujuan pembelajaran yang dicapai, keduanya memiliki korelasi.
Beberapa manfaat penggunaan  media yaitu sebagai berikut:
1)      Menyampaikan pelajaran menjadi lebih baku
2)      Pengajaran lebih menarik media dapat diasosiasikan sebagai penarikan perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan.
3)      Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa,umpan balik dan penguatan.
4)      Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.
5)      Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bila mana integrasi kata dan gambar sebagai media pengajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik,spesifik,dan jelas.[3]
b.      Difusi Inovasi
Difusi inovasi adalah proses berkomukasi melalui strategi yang terencana dengan tujuan untuk diadobsi. Suatu produk yang siap pakai, masíh perlu ada tindak lanjut dalam hal penyebarannya, hingga pada tahap produk tersebut dapat diterima oleh segmen masyarakat yang menjadi sasaran difusi.
c.       Implementasi dan Pengembangan
Implementasi adalah pengejawantahan atas konsep pada tahapan perencanaan kedalam keadaan sesungguhnya. Tahapan implementasi merupakan upaya untuk memastikan penggunaan dan sebuah inovasi dilakukan secara benar oleh individu dalam organisasi. lnstitusionalisasi adalah penggunaan yang rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya organisasi. Tahapan institusionalisai merupakan upaya untuk mengintegrasikan sebuah inovasi kedalam strukturorganisasi, sehingga digunakan secara baku oleh seluruh individu dalam organisasi tersebut.
d.      Kebijakan dan Regulasi
Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan masyarakat yang mempengaruhi difusi atau penyebaran teknologi pembelajaran. Tantangan dan hambatan yang muncul sering kali terpaut pada masalah ekonomi atau anggaran, serta stagnasi informasi tentang inovasi itu sendiri.

4.      Kawasan pengelolaan adalah pengendalian teknologi pembelajaran melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Adapun cakupan dalam kawasan pengelolaan ini adalah sebagai berikut:
a.       Pengeloiaan Proyek
Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan pengendalian proyek desain dan pengembangan
b.      Pengelolaan Sumber
Pengelolaan sumber mencakup perencanaan, pemantauan dan pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber.Pengelolaan memiliki titik fokus pada upaya berbagai sumber belaiar yang telah tercakup dalam kawasan pengembangan, agar didayagunakan secara optimal bagi para penggunanya.
c.       Pengelolaan Sistem Penyampaian
Pengelolaan sistem penyampaian meliputi perencanaan, pemantauan dan pengendalian medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi pembelajaran kepada peserta didik. Pengelolaan sistem penyampaian memiliki titik fokus pada upaya untuk mengedukasi peserta didik dan pengguna pada umumnya, dalam hal penggunaan sumber belajar yang tersedia sesuai dengan prosedur valid yang telah ditetapkan.
d.      Pengelolaan Informasi
Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan pengendalian cara penyimpanan, pemindahan atau pemrosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan belajar mengajar.[4]

5.      Kawasan Penilaian
Penilaian adalah kegiatan untuk mengkaji serta memperbaiki suatu produk atau program. Perbaikan dilakukan berdasarkan masukan atau informasi yang diterima. Masih banyak pihak yang melakukan evaluasi belajar dengan cara membandingkan kemampuan seorang peserta didik dengan temannya. Penilaian yang diharapkan adalah merujuk pada tujuan pembelajaran. Gronlund mengenalkan pula evaluasi untuk pengembangan produk, yakni evaluasi formatif dan sumatif. Kawasan penilaian beranjak dari:
a.       Analisis masalah
b.      Pengukuran acuan patokan (criteria-reference test)
c.       Evaluasi formatif yang bermanfaat untuk pengembangan program dan produk pembelajaran
d.      Evaluasi sumatif[5]

D.  Fungsi Kawasan
Untuk menyempurnakan perumusan definisi suatu bidang, harus dikembangkan suatu cara untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan hubungan-hubungan yang timbul dari teori dan praktik. Taksonomi atau klasifikasi sering digunakan untuk menyederhanakan hubungan-hubungan ini. Taksonomi merupakan klasifikasi yang berlandaskan pada hubungan. Feishmen dan Quaintance (1984) merangkum beberapa keuntungan potensial dari pengembangan suatu taksonomi tentang kinerja manusia, antara lain:
1.      Membantu dalam melakukan review pustaka
2.      Membuka peluang untuk tugas-tugas baru
3.      Memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian.
4.      Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang teknologi pendidikan.
Ronald L. Jacobs (1988) juga mengusulkan adanya suatu kawasan teknologi kinerja manusia yang mencakup teori dan praktik, dan mengidentifikasi tugas-tugas para praktisi.[6]

E.  Penerapan Kawasan Teknologi Pendidikan dalam Pembelajaran PAI
Kemajuan teknologi dalam tiga dasawarsa ini telah menampakkan pengaruhnya pada setiap dan semua kehidupan individu, masyarakat dan negara. Dapat dikatakan bahwa tidak ada orang yang dapat menghindar dari pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), IPTEK bukan saja dirasakan individu, akan tetapi dirasakan pula oleh masyarakat, bangsa dan negara. Kehadiran IPTEK di negara-negara maju, sudah lama dirasakan pengaruhnya, karena pada negara-negara tersebutlah kemajuan itu mula-mula dicapai. Sebaliknya bagi negara-negara berkembang, pengaruh tersebut baru mulai dirasakan antara lain seperti dalam bidang informasi, buku-buku, media TV, radio, video, internet dan lain sebagainya.
Sekarang yang menjadi persoalan sekaligus pertanyaan bagi kita tentunya adalah bagaimana dengan eksistensi pendidikan Islam dalam menghadapi arus perkembangan IPTEK yang sangat pesat tersebut. Bagaimanapun tampaknya pendidikan Islam (terutama lembaganya) dituntut untuk mampu mengadaptasikan dirinya dengan kondisi yang ada. Disamping dapat mengadaptasi dirinya, pendidikan Islam juga dituntut untuk menguasai IPTEK, dan kalau perlu merebutnya. Kenyataan untuk merebut teknologi dan ilmu pengetahuan tersebut adalah sangat penting, sebab sekarang pembangunan nasional diarahkan dengan orientasi pada teknologi industri, dalam hal ini tak terkecuali dalam bidang pendidikan.
Sementara itu pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalisis serta mengembangkan pemikiran, informasi dan fakta-fakta kependidikan yang sama sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam dituntut harus mampu mengetengahkan perencanaan program-program dan aktivitas-aktivitas operasional kependidikan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK sebagaimana digambarkan diatas. Pendidikan Islam mempunyai sesuatu kekuatan yang sangat signifikan dipertahankan atau dikembangkan. Hal ini mungkin dapat dilihat dari tataran filosofis atau konseptual dan pengalaman selama ini dari lembaga-lembaga pendidikan Islam yang dari waktu ke waktu telah mampu tumbuh di tengah-tengah dinamika masyarakat.
a.  Motivasi kreatifitas anak didik ke arah pengembangan IPTEK itu sendiri, dimana nilai-nilai Islam menjadi sumber acuannya.
b.  Mendidik keterampilan, memanfaatkan produk IPTEK bagi kesejahteraan hidup umat manusia  pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.
c.  Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan IPTEK, dan hubungan yang akrab  dengan para ilmuwan yang memegang otoritas IPTEK dalam bidang masing-masing.
d.  Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni dan kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.
Jadi seperti itulah pendidikan Islam diarahkan, agar pendidikan Islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan IPTEK. Strategi tersebut merupakan sebagian solusi bagi pendidikan Islam untuk bisa lebih banyak berbuat. Kendatipun demikian, pendidikan Islam tentu saja tidak boleh lepas dari Idealitas Al-Qur’an dan As-Sunnah yang berorientasikan kepada hubungan manusia dengan Allah SWT. (Hablumminallah), hubungan manusia dengan sesamanya (Hablumminannas) dan dengan alam sekitarnya. Dari ketiga orientasi tersebut, tampaknya hubungan dengan alam sekitar menjadi dasar pengembangan IPTEK, sedang Hablumminallah menjadi dasar pengembangan sikap dedikasi dan moralitas yang menjiwai pengembangan IPTEK, sedang Hablumminannas menjadi dasar pengembangan hidup bermasyarakat yang berpolakan atas kesinambungan, keserasian, dan keselarasan dengan nilai-nilai moralitas yang berfungsi menentramkan jiwa manusia, sehingga terciptalah kedamaian.
Adanya pemanfaatan teknologi dalam pendidikan tentu memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kualitas proses maupun output pendidikan, baik pendidikan secara umum maupun pendidikan Islam. Pendidikan yang dulu dilakukan dengan cara yang sederhana sekarang sudah berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya:
a.    Penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam, dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud.
b.    Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran.
c.    Teknologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik.
d.   Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.
Jika pendidikan adalah wadah untuk suatu proses pencapaian keberhasilan pembelajaran, maka teknologi pendidikan adalah alat dari proses tersebut. Beberapa contoh implementasi pemanfaatan teknologi dalam proses pendidikan antara lain:
a.    Pendidikan Dasar dan Menengah, teknologi diharapkan mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatkan lingkungan psikologi di dalam kelas
b.    Pendidikan Tinggi, penggunanan teknologi dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan
c.    Belajar Jarak Jauh, menyediakan media perantara antara pelajar dan lembaga pendidikannya
d.   Pendidikan Luar Biasa, berfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang menglami kelainan
e.    Pendidikan dan Latihan, berpengaruh langsung terhadap persiapan tenaga kerja yang semakin kompleks untuk menghasilkan tenaga terampil
f.     Dalam Pendidikan Matematika, hal ini berkaitan dengan program-program yang telah disiapkan, alat peraga dan penyelesaian soal-soal.

Untuk menerapkan teknologi pendidikan dalam sebuah sistem maupun lembaga pendidikan khususnya pendidikan Islam, tentunya dibutuhkan seorang pendidik atau pelaksana pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam beberapa bidang sebagai berikut:
a.    Perancang proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi perancangan sistem pembelajaran, desain pesan, strategi pembelajaran dan karakteristik pebelajar
b.    Pengembangan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pengembangan teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berbasis computer, teknologi terpadu.
c.    Pemanfaatan/penggunaan proses dan sumber belajar; dimana lingkup pekerjaannya meliputi pemanfaatan media pembelajaran, difusi inovasi pendidikan, implementasi dan institutionalisasi serta penerapan kebijakan dan regulasi pendidikan.
d.   Pengelola proses dan sumber belajar; dengan lingkup pekerjaan meliputi pengelolaan proyek, pengelolaan sistem informasi pendidikan.
e.    Evaluasi/ penilaian; dengan lingkup pekerjaan meliputi melakukan analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi formatif, evaluasi sumatif.

Apabila sebuah lembaga pendidikan Islam mempunyai tenaga yang kompeten dalam beberapa bidang di atas, maka akan lebih mudah bagi lembaga tersebut untuk menerapkan teknologi pendidikan secara maksimal serta memperoleh hasil yang maksimal juga. Dengan demikian, mutu dari pendidikan Islam tidak akan dipandang remeh atau dinomorduakan setelah pendidikan umum.[7]



BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Kawasan berarti wilayah daerah kekuasaan atau bidang kajian, kegiatan, garapan yang lebih kecil, terperinci dan spesifik dari lahan lapangan cakupan suatu ilmu. Adapun Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan dan pelatihan. Jenis-jenis kawasan teknologi pendidikan yang kami sajikan dalam makalah ini diantaranya menurut Davis 1978 dan menurut Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT) 1994. Kawasan teknologi pendidikan menurut Davis diantaranya melalui pendekatan perangkat keras, pendekatan perangkat lunak, dan perpaduan antara pendekatan perangkat keras dan perangkat lunak. Sedangkan kawasan teknologi pendidikan menurut AECT diantaranya terdiri dari kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian atau evaluasi.
Fungsi dari kawasan teknologi pendidikan sendiri diantaranya membantu dalam melakukan review pustaka, membuka peluang untuk tugas-tugas baru, memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan kategori dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian, membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi sebagai hasil penelitian dalam bidang teknologi pendidikan.
Penerapan kawasan teknologi pendidikan yaitu dengan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan tentu memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan kualitas proses maupun output pendidikan, baik pendidikan secara umum maupun pendidikan Islam. Pendidikan yang dulu dilakukan dengan cara yang sederhana sekarang sudah berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi pendidikan mempunyai karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Sehingga pembelajaran PAI akan terus berjalan sekaligus menyesuaikan perkembangan zaman.



DAFTAR PUSTAKA

Harjali. 2000. Teknologi Pendidikan. Jakarta:PT Rineka Cipta.
Prawiradilaga, Dewi Salma. 2012. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Moh Shoheh, “Jurnal Penelitin dan Pemikiran Keislaman Teknologi dan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Vol. 4, No.2,  2017, hlm. 22-26
http://sumberrbelajar.wordpress.com, diakses pada Kamis, 22 Februari 2018



[1] Harjali, Teknologi Pendidikan, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2000), hlm. 45
[2] Dewi Salma Prawiradilaga, Wawasan Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), hlm. 61-62
[3] Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 22-23
[4]Moh Shoheh, “Jurnal Penelitin dan Pemikiran Keislaman Teknologi dan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”, Vol.4. No.2, Juli 2017, hlm. 22-26
[5] Dewi Salma Prawiradilaga, Op. Cit., hlm. 54
[6]http://sumberrbelajar.wordpress.com, diakses pada Kamis, 22 Februari 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar